Rabu, 26 Maret 2014

http://cdn.klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2013/07/26308-karies-gigi-pada-anak-090654.jpg
Gigi susu atau gigi primer adalah sekumpulan gigi pertama. Jumlahnya ada 20, yaitu 10 di rahang atas dan 10 di rahang bawah (masing-masing 4 gigi seri, 2 gigi taring dan 4 geraham). Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan 32 gigi dewasa permanen. Gigi susu mulai terbentuk di dalam rahim dan mulai muncul di usia 5-8 bulan, meskipun dapat bervariasi dari anak ke anak. Anak laki-laki umumnya lebih lambat mengembangkan gigi susu dibandingkan anak perempuan. Gigi susu terakhir biasanya muncul di usia 2-3 tahun. Pada usia 6 – 12 tahun, gigi susu tanggal satu demi satu untuk diganti gigi permanen. Pada usia 13, seorang anak biasanya tidak memiliki gigi susu yang tersisa, dan sudah memiliki 28 dari 32 gigi dewasa permanen di mulutnya. Gigi permanen terakhir biasanya adalah gigi geraham ketiga atau geraham bungsu, yang muncul dari usia remaja akhir sampai usia pertengahan dua puluhan.

 http://thelovingparent.com/wp-content/uploads/2013/01/Tooth-fairy-300x261.jpg
Bagaimana kisah kepergian gigi susu Anda? Apakah berakhir di ruang praktek dokter gigi yang serba bersih? Apakah tanpa disengaja, hampir tertelan dan membuat Anda tersedak? Atau sebegitu menakutkannya hingga tiap kali harus dilakukan dengan berbagai upacara khusus? Misalnya dengan mengaitkan satu ujung benang pada gigi yang sudah goyah dan ujung lainnya pada gagang pintu kamar, sebelum tidur, sehingga gigi akan tertarik tiba-tiba pada pagi hari ketika ‘entah siapa’ membuka pintu itu.
 http://diafee.files.wordpress.com/2013/09/images.jpg
Tak bisa disangkal, peri gigi menjadi tokoh utama yang sangat penting dalam berbagai cerita menyangkut kepergian gigi susu yang biasanya terjadi saat kita berumur 6-7 tahun ini. Orangtua di seluruh dunia, dengan beberapa versi yang serupa dan hampir sama, menceritakan dongeng tentang keberadaan si peri, yang akan mengganti gigi susu yang tanggal dengan hadiah uang atau kado kecil lainnya. Anak-anak pun berhitung, dan biasanya memutuskan menghiraukan rasa takut, bersedia menanggalkan giginya agar bisa disimpan di bawah bantal dan ditukar dengan hadiah dari si peri gigi.
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxYyL0s3TyWfcXR5ivTgLDe1zGASt2451Me-tVBanI3dX7x-7AXgeGrMsxkzgh2ETpII8JWdiXnII3c2yKpc-zMk3JCIfXxyzUJqK2puM_ygc5VOPj1b4wUf-bRt5bqnal01sXruBwOfBs/s400/tooth%20mouse.jpg
Mitos tentang si peri gigi diawali sebuah dongeng Perancis berjudul La Bonne Petite Souris, tentang seorang peri yang menjadi tikus untuk membantu Sang Ratu Adil mengalahkan Sang Raja Nan Dzalim. Tikus kecil ini bersembunyi di bawah bantal, menunggu si raja tertidur pulas, lalu menghajarnya sampai semua giginya rontok. Di Amerika, baru pada abad kesembilanbelas mitos tentang Peri Gigi Nan Baik Hati beredar, dan populer sampai sekarang. Bahkan, Rosemary Wells, yang diakui dunia sebagai ’ahlinya peri gigi’, sampai membuat sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah uang penganti gigi susu terus bergerak mengikuti jaman. Kalau di tahun 60-an jumlahnya hanya 10 sen (sekitar 900 rupiah), sekarang sudah dipatok menjadi 2 dollar (sekitar 19 ribu rupiah)! Canggih…
 http://i1039.photobucket.com/albums/a478/mybenzie/toothmouse.jpg
 Ritual seputar pelepasan gigi susu juga ditemukan di berbagai belahan dunia. Masyarakat Eropa di abad pertengahan misalnya, biasa mengubur gigi susu anak-anak mereka di dalam tanah agar tidak ditemukan penyihir jahat yang dapat mengutuk mereka. Sementara, di Korea dan Vietnam, gigi susu atas yang tanggal biasanya dikubur di bawah lantai, sementara gigi susu bawah di lempar ke atap rumah. Sambil melakukan ini, si anak pun meneriakkan permohonannya, agar gusinya yang sekarang ompong segera ditumbuhi gigi tikus. Tradisi ini berakar dari kenyataan bahwa selama hidupnya gigi tikus yang tanggal selalu tumbuh kembali.
http://www.wellbeing.com.au/blog/wp-content/uploads/2012/09/toothless-child.jpg
Begitu beragam tradisi dan mitos yang beredar seputar gigi susu dan kepergiannya yang akan segera digantikan rangkaian gigi dewasa. Sekarang tinggal pilih, lain kali anak atau keponakan Anda menunjukkan giginya yang goyah, kisah apa yang akan Anda ceritakan agar mereka tidak takut melepas si gigi susu?

Sumber: 
http://majalahkesehatan.com/9-tips-merawat-gigi-susu/
http://www.ot.co.id/Article.aspx?Article_id=8

0 komentar:

Posting Komentar

Sample text

Pages

Social Icons

Social Icons

About Me

Foto Saya
Facebook: https://www.facebook.com/yutdydili.ramadhani Twit: https: @YutdyDili Ask.fm: http://ask.fm/Yutdy

Followers

Search Me