Munafik berasal dari kata nafaqa (نَافَقَ), yunafiqu (يُنَافِقُ),
nifaqan (نِفَاق) wa munafaqatan (مُنَافَقَةً). Secara bahasa berarti
salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari
sarangnya, dimana bila ia dicari dari salah satu lubang maka ia keluar
dari lubang lainnya. Atau bisa diartikan memiliki dua lubang (wajah).
Secara syara’ berarti menampakkan ke-Islaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.
Secara syara’ berarti menampakkan ke-Islaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.
Dikatakan demikian karena dia masuk
pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Nabi
bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, tentang
ciri-ciri orang munafik, yang berbunyi:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
(Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat”. ) (HR Bukhari)
Bahkan dalam Al-Quran juga dibahas tentang orang Munafik ini yang terdapat dalam Surah Al-Maidah ayat 61-64:
وَإِذَا جَاءُوكُمْ قَالُوا آَمَنَّا وَقَدْ دَخَلُوا بِالْكُفْرِ وَهُمْ قَدْ خَرَجُوا بِهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا يَكْتُمُونَ (61) وَتَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (62) لَوْلَا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الْإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (63) وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (64)
Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) datang kepadamu,
mereka mengatakan: “Kami telah beriman”, padahal mereka datang kepada
kamu dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan
kekafirannya (pula); dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka
sembunyikan. Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang
Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram.
Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu. Mengapa
orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka
mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram?. Sesungguhnya amat
buruk apa yang telah mereka kerjakan itu. Orang-orang Yahudi berkata:
“Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu
dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan
itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia
menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Qur’an yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan
kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan
permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap
mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka
berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang
membuat kerusakan.
Dalam Tafsir ILMA Surah Al-Maidah,
kandungan ayat 61-64, disebutkan ciri-ciri orang Munafik adalah
sebagai berikut: (1) Suka pura-pura mengikuti petunjuk Allah; (2)
Bangga melakukan perbuatan buruk; (3) keras kepala; (4) sombong; (5)
mudah bermusuhan serta saling membenci; dan (6) suka merusak.
sumber:http://islamiindo.blogspot.com/2013/01/ciri-ciri-orang-munafiq.html
0 komentar:
Posting Komentar